Konstan.co.id – Sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah masjid Syiah saat shalat Jumat di kota Peshawar, Pakistan barat laut. Peristiwa 4 Maret itu menewaskan sedikitnya 56 orang dan melukai hampir 200 orang.
Seorang pria bersenjata yang tiba di dekat masjid dengan sepeda motor melepaskan tembakan ketika dihentikan oleh polisi. Pejabat senior polisi Haroon Rasheed mengatakan, pelaku memaksa masuk ke aula yang ramai dan meledakkan rompi berisikan bom bunuh diri.
Penyerang pertama kali menembak penjaga polisi di pintu masuk masjid. Tembakannya menewaskan salah satu dari penjaga.
Pria bersenjata itu memasuki masjid dan mulai menembaki para jamaah dan akhirnya meledakkan dirinya sendiri,” kata Rasheed.
Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir terhadap minoritas Syiah Pakistan. Kelompok ini telah lama menjadi sasaran milisi Islam Sunni, termasuk Negara Islam dan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) atau dikenal sebagai Taliban Pakistan.
Taliban Pakistan membantah terlibat dalam insiden tersebut. Tidak ada kelompok lain yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Menurut pejabat di Rumah Sakit Lady Reading sedikitnya 56 orang tewas dan 194 luka-luka. Banyak di antaranya dalam kondisi kritis.
Sardar Hussain, yang kehilangan tiga kerabatnya dalam ledakan itu, mengatakan, masjid itu adalah satu-satunya tempat ibadah bagi komunitas Syiah di kota tua Peshawar. Serangan oleh milisi telah menjadi kejadian hampir setiap hari di Pakistan sampai militer melancarkan tindakan keras terhadap milisi pada 2014.***
Republika.co.id