Konstan.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar merilis sejumlah data kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi jelang memasuki bulan suci ramadhan ini.
Pihaknya mencatat setidaknya ada 6 kasus kebakaran yang terjadi dalam hari ini.
“Ada 6 lokasi kebakaran pada hari ini, yakni Desa Pandau Jaya, Desa Salo, Desa Ganting Damai, di Desa Alam Panjang, Desa Karya Indah, dan jalan lingkar Desa Kumantan. Dari sejumlah Desa yang disebutkan itu jumlah lahan yang terbakar bervariasi, ada yang mencapai puluhan hektare dan itu masih dilakukan pendataan,” ujar Plt. Kalaka BPBD Kampar, Yurico Efril, saat dikonfirmasi konstan.co.id, Senin malam, (28/3).
Ia mengatakan, Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah titik yang berada di daerah kampar masih terus dilakukan penanggulangan oleh pihak satgas.
Dari data yang dihimpun, jelas dia, sebagian besar lahan yang terbakar tersebut bukanlah milik perusahaan, melainkan milik masyarakat.
“Rata rata lahan yang terbakar itu milik masyarakat,” tuturnya.
Melihat situasi dan kondisi cuasa saat ini, Yurico berpendapat bahwa jumlah kasus kebakaran lahan di Kampar akan terus meningkat, mengingat pola masyarakat untuk membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kemungkinan iya, karena pola masyarakat sekarang untuk membuka lahan dengan cara dibakar. Ditambah lagi cuaca yang berbeda saat ini,” bebernya.
Melihat situasi itu, Dia juga berharap agar masyarakat dapat memahami dampak pembakaran lahan dan hutan. Jangan lagi ada cara membuka lahan dengan cara menggunakan api.
“Kita hanya menghimbau agar masyarakat jangan lagi melakukan pembakaran lahan, karena juga sangat berdampak pada lingkungan dan lainnya,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Yurico mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi yang lebih intens kepada pihak pihak terkait termasuk desa desa yang ada di Kabupaten Kampar.
Menurutnya hal itu sangat penting dilakukan.
“Kemarin kita sudah melakukan komunikasi terkait dengan banjir dan lainnya. Kalau untuk sekarang sudah beda, kita akan lebih intens untuk berkomunikasi dengan desa terkait pembakaran lahan mengingat cuaca saat saat ini yang sangat panas,” tukasnya.
Edito: YD