Konstan.co.id – Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, Dr. Supardi kembali memberikan tausiyah kepada sejumlah jajarannya di Masjid Al-Mizan, Rabu (2/11).
Tausiyah itu mengangkat tema “Mencegah perbuatan keji dan mungkar dengan melaksanakan shalat yang sempurna”.
Berangkat dari kisah Sayyidina Imran bin Husain Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda, Kajati menyampaikan bahwa “Barang siapa yang shalatnya tidak dapat
mencegahnya dari berbuat keji dan mungkar, itu bukanlah shalat (yang sempurna).”
“Dengan demikian, shalat merupakan sesuatu yang sangat berharga. Jika kita shalat dilakukan dengan cara yang benar, shalat itu akan membuahkan hasil yaitu akan mencegah kita dari hal-hal yang tidak patut,” ujarnya.
Supardi menjelaskan, dari Sayyidina Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa shalat menghentikan dari berbuat dosa (yang sedang dilakukan), dan shalat menjauhkan dari perbuatan dosa (di masa yang akan datang).
“Didalam surat Al-Ankabut ayat 45, Allah SWT berfirman “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”. Maka
dari ayat tersebut terdapat hendaknya ada tiga hal dalam shalat yaitu ikhlas, takut kepada Allah SWT, dan dzikrullah. Jika dalam shalat tidak terdapat ketiga hal tersebut maka bukanlah shalat yang sempurna,” terangnya.
“Ketiga hal diatas tidak hanya dilakukan dalam shalat saja, namun dalam bekerjapun hendaknya kita harus ikhlas dan benar-benar mengerjakan tanggung jawab yang diberikan. Bukan malah sibuk dengan urusan pribadi. Hasil dari pekerjaan yang kita dapatkan
nantinya akan diberikan untuk keluarga kita. Maka janganlah berbuat curang, memeras, dan berbohong ketika kita bekerja. Pikirkanlah bahwa hal-hal kecil pada diri kita merupakan sesuatu yang penting dan sangat besar dampaknya, baik untuk kita maupun orang-orang disekitar kita maka bekerjalah dan carilah rezeki dengan cara yang benar,” jelas Kajati Riau, Dr. Supardi.
Dengan dilaksanakan Tausiyah ini, sambung dia, diharapkan pegawai Kejaksaan Tinggi Riau dapat terus mengubah kualitas shalat dengan baik dan sempurna, sehingga dapat menghindarkan diri dari perbuatan keji dan mungkar serta dapat selalu mengingat Allah SWT sebagaimana shalat dapat menghentikan dari berbuat dosa (yang sedang dilakukan), dan shalat menjauhkan dari perbuatan dosa di masa yang akan datang.