Konstan.co.id – Pertamana Hulu Energi (PHE) Siak menggelar sosialisasi perizinan operasi dengan Dinas ESDM Provinsi Riau, Pemerintah serta OPD terkait di Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu, Selasa (12/12).
Sosialisasi yang digelar di kantor SKK Migas Sumbagut itu dalam rangka meningkatkan sinergi yang mendukung operasi produksi.
Kegiatan sosialisasi tersebut langsung dihadiri oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Kepala Divisi Komunikasi dan Formalitas SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison, Pjs Field Manager PHE Siak Ketut Sunarka dan Dinas ESDM Provinsi Riau Ridho Eka Yanda dan Rahimul bersama DPMPTSP Provinsi Riau Arsyad serta beberapa pimpinan OPD dari Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut saat membuka acara menyampaikan bahwa produksi minyak di Provinsi Riau merupakan salah satu tulang punggung energi nasional.
“Provinsi Riau menyumbang 32% produksi minyak nasional. Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah declining alami karena minyak bumi adalah sumber daya alam tidak terbarukan,” katanya.
Oleh karena itu, rencana kerja KKKS untuk memaksimalkan potensi yang ada butuh didukung berbagai pihak untuk memenuhi target produksi.
Sedangkan rencana kerja dan perizinan yang dibutuhkan PHE Siak dipaparkan oleh Pjs Manager PHE Siak Field Ketut Sunarka. Ada 140 sumur produksi dan 2 stasiun pengumpul yang dikelola.
“Produksi per 30 November 1556 Bopd. Dengan beberapa pendekatan, tahun depan akan lebih agresif dengan rencana tujuh sumur pengeboran baru,” jelas Ketut.