Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Pastikan Dalami Perkara KUR BNI Cabang Bangkinang Kalapas Bangkinang Alexander Komitmen Dukung Program Ketahanan Pangan Tak Hadir Diperiksa, Kejaksaan Bakal Layangkan Panggilan Kedua PTPN Soal Perkara Tanah di Desa Indra Sakti Kampar Kapolda Herry Heryawan: Polisi Harus Berani Dikritik Kejaksaan Tunggu Hasil Audit BPKP Soal Kasus KUR BNI Bangkinang, Akan Ada Tersangka? Usai Temukan Barang Terlarang di kamar Napi, Kini Modus Penyelundupan Diduga Sabu Pakai Bola Tenis di Lapas Bangkinang Ketua DPRD Kampar Hadiri Safari Ramadhan

Berita

Hari Kedua Skrining Kasus TBC di Lapas Bangkinang, Mishbahuddin Ungkap Hal Ini

badge-check


					Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin turut memantau langsung proses pelaksanaan skrining kasus Tuberkulosis (TBC). Perbesar

Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin turut memantau langsung proses pelaksanaan skrining kasus Tuberkulosis (TBC).

Konstan.co.id – Kegiatan pelaksanaan skrining kasus Tuberkulosis (TBC) di Lapas Kelas IIA Bangkinang, Riau masih terus dilakukan, Senin (16/10).

Pada Hari kedua ini, Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin, turut memantau langsung proses pelaksanaannya sembari memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang mencakup 374 Lapas, Rutan, dan LPKA yang tersebar di 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.

Tujuan utama dari kegiatan skrining TBC ini adalah untuk mengidentifikasi kasus TBC aktif dengan melakukan penilaian gejala dan intervensi dengan menggunakan rontgen dada pada warga binaan di Lapas Bangkinang.

Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin menyatakan bahwa upaya pencegahan penyebaran TBC menjadi hal yang sangat penting, mengingat potensi tingginya risiko penularan dalam lingkungan warga binaan.

“Oleh karena itu, skrining TBC menjadi langkah awal yang sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat dan segera dilakukan bagi warga binaan yang teridentifikasi terkena penyakit tersebut,” ungkapnya.

Kegiatan skrining TBC ini diawali dengan pendaftaran dan pengumpulan data dari para warga binaan.

Kemudian mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk skrining gejala TBC serta menjalani rontgen dada sebagai metode deteksi dini TBC yang lebih akurat.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengobatan TBC di lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

Selama pelaksanaan skrining ini, langkah-langkah pencegahan penularan penyakit juga sangat diperhatikan.

“Dengan pelaksanaan kegiatan skrining TBC ini, diharapkan kasus TBC di Lapas Bangkinang dapat terdeteksi lebih dini dan penanganan yang tepat dapat segera diberikan. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan warga binaan serta mengurangi risiko penyebaran penyakit yang berpotensi mematikan ini,” jelas Kepala Lapas Bangkinang.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Kalapas Bangkinang Alexander Komitmen Dukung Program Ketahanan Pangan

23 Maret 2025 - 13:01 WIB

Tak Hadir Diperiksa, Kejaksaan Bakal Layangkan Panggilan Kedua PTPN Soal Perkara Tanah di Desa Indra Sakti Kampar

21 Maret 2025 - 13:04 WIB

Kapolda Herry Heryawan: Polisi Harus Berani Dikritik

20 Maret 2025 - 11:25 WIB

Kejaksaan Tunggu Hasil Audit BPKP Soal Kasus KUR BNI Bangkinang, Akan Ada Tersangka?

19 Maret 2025 - 07:13 WIB

Usai Temukan Barang Terlarang di kamar Napi, Kini Modus Penyelundupan Diduga Sabu Pakai Bola Tenis di Lapas Bangkinang

10 Maret 2025 - 14:17 WIB

Trending di Berita