Sroll Baca Artikel
banner 468x60
BeritaDaerahHukrimKamparPeristiwa

Hari Kedua Skrining Kasus TBC di Lapas Bangkinang, Mishbahuddin Ungkap Hal Ini

50
×

Hari Kedua Skrining Kasus TBC di Lapas Bangkinang, Mishbahuddin Ungkap Hal Ini

Sebarkan artikel ini
Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin turut memantau langsung proses pelaksanaan skrining kasus Tuberkulosis (TBC).

Konstan.co.id – Kegiatan pelaksanaan skrining kasus Tuberkulosis (TBC) di Lapas Kelas IIA Bangkinang, Riau masih terus dilakukan, Senin (16/10).

Pada Hari kedua ini, Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin, turut memantau langsung proses pelaksanaannya sembari memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.

banner 468x60

Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang mencakup 374 Lapas, Rutan, dan LPKA yang tersebar di 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.

Tujuan utama dari kegiatan skrining TBC ini adalah untuk mengidentifikasi kasus TBC aktif dengan melakukan penilaian gejala dan intervensi dengan menggunakan rontgen dada pada warga binaan di Lapas Bangkinang.

Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin menyatakan bahwa upaya pencegahan penyebaran TBC menjadi hal yang sangat penting, mengingat potensi tingginya risiko penularan dalam lingkungan warga binaan.

“Oleh karena itu, skrining TBC menjadi langkah awal yang sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat dan segera dilakukan bagi warga binaan yang teridentifikasi terkena penyakit tersebut,” ungkapnya.

Kegiatan skrining TBC ini diawali dengan pendaftaran dan pengumpulan data dari para warga binaan.

Kemudian mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk skrining gejala TBC serta menjalani rontgen dada sebagai metode deteksi dini TBC yang lebih akurat.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengobatan TBC di lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

Selama pelaksanaan skrining ini, langkah-langkah pencegahan penularan penyakit juga sangat diperhatikan.

“Dengan pelaksanaan kegiatan skrining TBC ini, diharapkan kasus TBC di Lapas Bangkinang dapat terdeteksi lebih dini dan penanganan yang tepat dapat segera diberikan. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan warga binaan serta mengurangi risiko penyebaran penyakit yang berpotensi mematikan ini,” jelas Kepala Lapas Bangkinang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 468x60 banner 468x60 banner 468x60 banner 468x60
error: Artikel ini diproteksi