Sroll Baca Artikel
BisnisDaerahEkonomiHukrimInternasionalLifestylePemerintahanPeristiwa

Polri Sebut Punya Bukti Kuat Dokter Sunardi Tersangka Terorisme

50
×

Polri Sebut Punya Bukti Kuat Dokter Sunardi Tersangka Terorisme

Sebarkan artikel ini
Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengklaim Densus 88 memiliki bukti kuat terkait keterlibatan dokter Sunardi dalam tindak pidana terorisme. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Konstan.co.id – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengklaim Detasemen Khusus (Densus88 memiliki bukti kuat terkait keterlibatan dokter Sunardi dalam tindak pidana terorisme.

“Densus 88 ketika menetapkan seseorang sebagai tersangka tentu melalui proses. Tentu telah mengumpulkan bukti-bukti,” kata Ramadhan kepada wartawan, Jumat (11/3).

banner 468x60

Ramadhan menjelaskan bukti-bukti tersebut didapatkan setelah melalui berbagai proses seperti pemeriksaan para saksi. Pemeriksaan itu juga termasuk terhadap tersangka itu sendiri maupun para tahanan yang telah lebih dahulu tertangkap.

“Karena kasus tindak pidana terorisme ini merupakan kejahatan yang luar biasa, extraordinary crime, jadi Densus atau penyidik densus menetapkan seseorang sebagai tersangka ini prosesnya bukan pendek. Tentunya panjang. Bukti-bukti yang dikumpulkan ini sudah cukup,” ujarnya.

Sebagai informasi, Sunardi tewas setelah ditembak tim Densus 88 lantaran diduga membahayakan nyawa petugas dan masyarakat saat proses penangkapan. Sunardi disebut memberikan perlawanan secara agresif.

Tim Densus menembak Sunardi setelah menabrak kendaraan warga dan mengakibatkan dua petugas terluka. Sunardi pun langsung dievakuasi ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Menurut keterangan polisi, Sunardi merupakan sosok yang menjabat sebagai amir atau pimpinan di jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Selain itu, Sunardi juga aktif di lembaga Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah.

Merujuk data Polri yang dikeluarkan tahun 2015 berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, HASI masuk dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris di Indonesia.

Data tersebut turut terpublikasi dalam situs Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Belum ada keterangan dari pihak HASI terkait informasi dugaan teroris ini. Hingga saat ini, CNNIndonesia.com masih berupaya menghubungi pihak HASI untuk meminta tanggapan.

HASI berada pada nomor empat bagian entitas dalam daftar itu. Tertulis bahwa organisasi ini diduga menggunakan kedok sebagai yayasan kemanusiaan padahal dikelola oleh Jamaah Islamiyah.

Kelompok ini tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Lampung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya hingga Makassar. Mereka diduga turut mendanai perjalanan foreign terrorist fighter (FTF) alias kombatan ke Suriah.

Sementara Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta menyayangkan upaya penangkapan yang berujung pada kematian Sunardi. Mereka mempertanyakan prosedur penangkapan yang dilakukan detasemen berlambang burung hantu itu.

“Apakah proses penangkapan dalam keadaan semacam itu sudah sesuai prosedur,” kata Sekretaris ISAC Surakarta Endro Sudarsono saat dihubungi Jumat (11/3).***

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Cnnindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Artikel ini diproteksi