Sroll Baca Artikel
banner 468x60
BeritaDaerahKamparPemerintahan

Kadiskes Zulhendra Klaim Indeks Keluarga Sehat di Kampar Meningkat, Hasil Kerja Keras

85
×

Kadiskes Zulhendra Klaim Indeks Keluarga Sehat di Kampar Meningkat, Hasil Kerja Keras

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr Zulhendra Das’at.

Konstan.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr Zulhendra mengatakan bahwa saat ini indeks Keluarga Sehat (IKS) di Kabupaten Kampar terus mengalami peningkatan.

Ia juga mengatakan Kampar masih merupakan peringkat pertama dari 12 Kabupaten Kota di Provinsi Riau.

banner 468x60

“Indeks Keluarga Sehat Kabupaten Kampar meningkatat hingga mencapai 0,32 yang merupakan tingkat pertama di 12 Kabupaten Kota,” kata Zulhendra dikutip dari situs resmi Dinas Kesehatan Kampar, Senin (31/1).

Menurut dia, pencapaian yang telah diraih ini merupakan salahsatu pencapaian yang luar biasa.

Indeks yang terhintung per Agustus hingga Desember 2022 mencapai 0,22 dan meningkat pada bulan Januari 2023 yang mencapai 0,32.

“Capaian yang sangat luar biasa dari per Agustus-Desember 2022 nilai IKS Kabupaten Kampar 0,22 dalam waktu lebih kurang satu bulan per Januari 2023 sudah mencapai 0,32. Ini merupakan hasil dari kerja keras kita bersama dalam upaya peningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). di tahun 2023 ini kita targetkan tidak ada lagi Puskermas dengan IKS di bawah 0,5,” paparnya saat memimpin Apel pagi di lingkungan Dinas Kesehatan Kampar.

Dari pencapain itu, kata Zulhendra, pihaknya mengaku bahwa telah mewujudkan salahsatu dari program prioritas yang telah digagas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

Ia juga berharap agar seluruh pejabat, ASN ataupun THL yang berada di Dinkes Kampar dapat memiliki kreativitas untuk memajukan negeri. Apalagi hal hal yang berdampak langsung pada masyarakat, khususnya di Kampar.

“Kepada para pejabat, ASN, THL di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dapat memiliki ide, terobosan, dan kreativitas untuk memajukan negeri, agar tercapainya derajat kesehatan di masyarakat, khususnya Kabupaten Kampar,” tukasnya.

Kenali 12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI.

Dikutip dari Alodokter, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai keluarga sehat, antara lain kesehatan ibu dan anak, kondisi penyakit menular dan tidak menular, lingkungan rumah dan sekitarnya, kesehatan jiwa, serta gaya hidup.

Kemenkes RI memecah aspek tersebut menjadi 12 indikator keluarga sehat. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Tidak semata membatasi jumlah anak dalam keluarga, program KB juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapat ASI yang cukup dan pola asuh yang optimal sehingga bisa menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Selain itu, program KB juga dapat menurunkan risiko kematian ibu dan bayi serta mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, sehingga dapat menjaga kesejahteraan keluarga.

2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan yang memadai akan mendukung proses persalinan yang aman dan minim risiko komplikasi kehamilan. Setelah melahirkan, ibu juga akan memiliki tempat untuk memeriksa kesehatannya dan bayinya secara berkala. Dengan begitu, keselamatan serta kesehatan ibu dan anak jadi lebih terjamin.

3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

Imunisasi anak sangat penting dilakukan guna mencegah terjadinya penyakit yang bisa berakibat fatal seperti polio, campak, dan difteri. Untuk mendapatkan imunisasi wajib, Anda bisa membawa anak ke posyandu, puskesmas, rumah sakit, maupun fasilitas medis lain yang menyediakannya.

4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Keunggulan air susu ibu (ASI) sebagai sumber nutrisi bayi memang sudah tidak diragukan lagi. ASI dapat melindungi bayi dari beragam penyakit serta mendukung perkembangan tubuh dan otaknya secara optimal, sehingga ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Itulah sebabnya pemberian ASI eksklusif sangat berperan besar untuk membentuk keluarga sehat.

5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan

Berat badan bayi perlu ditimbang setiap bulannya, sejak lahir sampai usia 5 tahun. Hal ini penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak sudah sesuai dengan usianya, serta mendeteksi secara dini bilamana terdapat gangguan pada pertumbuhannya.

6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang dan keluarganya. Tuberkulosis yang tidak ditangani dengan benar berisiko menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah dan penularan ke orang-orang terdekat.

Maka dari itu, bila terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala tuberkulosis, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur

Hipertensi adalah penyakit kronis yang sering terabaikan karena sering kali tidak memiliki gejala. Meski begitu, dampak yang terjadi akibat hipertensi bisa fatal, mulai dari serangan jantung hingga stroke.

Oleh karena itu, bila terdapat anggota keluarga yang menderita hipertensi, ingatkan ia agar selalu menerapkan gaya hidup sehat, meminum obat secara teratur sesuai rekomendasi dokter, serta melakukan kontrol teratur.

8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

Gangguan jiwa tidak hanya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan, tapi juga keluarga penderitanya. Namun, sebenarnya hal ini dapat dicegah bila ditangani dengan baik dan sedini mungkin.

Bila ada anggota keluarga yang memiliki tanda-tanda gangguan jiwa, seperti perubahan emosi atau perilaku, dampingi dan ajak dia untuk berobat ke psikiater guna mendapatkan penanganan yang tepat.

9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok

Sudah kita ketahui bersama bahwa asap rokok mengandung banyak zat beracun bagi tubuh. Meskipun hanya satu orang yang merokok di rumah, asapnya bisa dihirup anggota keluarga lain dan membuat mereka menjadi perokok pasif.

Perlu Anda pahami bahwa menjadi perokok pasif sama berbahayanya dengan menjadi perokok aktif. Jadi, jika di keluarga Anda ada yang merokok, bujuk dan bantulah dia agar bisa berhenti. Jika tidak bisa, ingatkan dia untuk merokok di luar rumah.

10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Dengan menjadi anggota program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, seluruh anggota keluarga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Kondisi finansial keluarga dapat tetap terjaga walau sedang membutuhkan biaya berobat.

11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

Sarana air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga dari berbagai penyakit infeksi. Untuk mewujudkan hal ini, pastikan sumber air yang Anda pakai di rumah tidak tergenang atau tercemar dengan berbagai kotoran maupun polutan.

12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Memiliki akses sanitasi layak dan jamban sehat juga termasuk indikator penting dalam mewujudkan keluarga sehat. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang disebabkan oleh buang air besar sembarangan, seperti tifus, cacingan, diare, atau disentri.

Untuk mewujudkan keluarga sehat memang tidak mudah. Namun, pikirkanlah efek jangka panjangnya. Dengan memenuhi indikator-indikator di atas, kualitas hidup Anda dan keluarga akan terjaga, bahkan hingga generasi selanjutnya.

Perlu Anda ketahui bahwa program keluarga sehat juga merupakan bagian dari program puskesmas. Jadi Anda bisa meminta bantuan dokter puskesmas wilayah Anda jika mengalami kesulitan dalam memenuhi indikator-indikator di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 468x60 banner 468x60 banner 468x60 banner 468x60
error: Artikel ini diproteksi