Sroll Baca Artikel
banner 468x60
BeritaDaerahKamparPemerintahan

Satu-satunya Wakili UPT Pemasyarakatan se-Riau, Dua Warga Binaan Lapas Bangkinang Jadi Finalis Second Chance Star Season 2

35
×

Satu-satunya Wakili UPT Pemasyarakatan se-Riau, Dua Warga Binaan Lapas Bangkinang Jadi Finalis Second Chance Star Season 2

Sebarkan artikel ini
Devilina dan Rani Haryanti mencoba keberuntungannya dalam gelaran Second Chance Star Season 2 yang bertemakan "Nothing is Impossible"

Konstan.co.id – Meski tengah menjalani hukuman pidana tidak menyurutkan kreatifitas dari 2 (dua) orang warga binaan Lapas Kelas IIA Bangkinang Kanwil Kemenkumham Riau untuk tetap berkarya menggali potensi yang dimilikinya.

Menerima arahan dan pembinaan dari petugas Lapas Bangkinang, dua orang warga binaan atas nama Devilina dan Rani Haryanti mencoba keberuntungannya dalam gelaran Second Chance Star Season 2 yang bertemakan “Nothing is Impossible”, Kamis (08/12).

banner 468x60

Second Chance Star merupakan sebuah program ajang pencari bakat yang saat ini digelar secara online untuk menunjukkan talenta ditengah keterbatasan ruang dari warga binaan.

Tak hanya sekedar menjadi peserta, warga binaan Lapas Bangkinang menjadi Finalis 5 (lima) besar Kategori Menari dalam event skala Nasional ini, yang mana mewakili satu-satunya UPT Pemasyarakatan se-Riau pada babak Final.

Setelah melewati proses seleksi kategori menari pada seluruh UPT Pemasyarakatan se-Indonesia, didapatilah 5 (lima) UPT terfavorit, yakni Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung, Rutan Kelas I Surakarta, Lapas Kelas IIA Bangkinang, Lapas Kelas III Lembata, dan Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang.

Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh warga binaannya dan turut memberikan dukungannya kepada warga binaan agar tetap optimis dapat berkarya ditengah keterbatasan ruang.

“Dapat kita buktikan bersama, bahwa warga binaan ini banyak memiliki potensi yang dapat dikembangkan, itulah salah satu upaya kami dengan menyiapkan bekal skill dan keterampilan dari warga binaan agar dapat menjadi pribadi yang unggul ditengah-tengah masyarakat,” terangnya.

Ia mengatakan dua orang warga binaan ini merupakan contoh dari berjalannya program pembinaan warga binaan pada bidang kesenian.

“Syukur, program pembinaan yang telah dilaksanakan dapat dirasakan manfaatnya untuk warga binaan. Bukan sekedar menjadi skill yang terpendam, bahkan dapat mengikuti sebuah kompetisi Menari skala Nasional,” tambahnya.

Event tahunan pencari bakat ini merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Second Chance Foundation dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakat untuk menggali talenta dan bakat dari warga binaan seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 468x60 banner 468x60 banner 468x60 banner 468x60
error: Artikel ini diproteksi