Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Pastikan Dalami Perkara KUR BNI Cabang Bangkinang Tak Hadir Diperiksa, Kejaksaan Bakal Layangkan Panggilan Kedua PTPN Soal Perkara Tanah di Desa Indra Sakti Kampar Kapolda Herry Heryawan: Polisi Harus Berani Dikritik Kejaksaan Tunggu Hasil Audit BPKP Soal Kasus KUR BNI Bangkinang, Akan Ada Tersangka? Usai Temukan Barang Terlarang di kamar Napi, Kini Modus Penyelundupan Diduga Sabu Pakai Bola Tenis di Lapas Bangkinang Ribuan ikan Mati Massal di Kampar Riau, Masyarakat Merugi, Siapa yang Bertanggung jawab? Mantan Pimpinan Bank BNI Bangkinang Bakal Diperiksa Minggu Depan Soal Perkara KUR?

Politik

Ribuan ikan Mati Massal di Kampar Riau, Masyarakat Merugi, Siapa yang Bertanggung jawab?

badge-check


					Tampak ribuan ikan mati di keramba sungai kampar (foto: Istimewa) Perbesar

Tampak ribuan ikan mati di keramba sungai kampar (foto: Istimewa)

RIAU – Ribuan ikan di keramba mati massal setelah pelepasan pintu waduk PLTA Koto Panjang setinggi 1,7 meter. Kondisi air yang berubah secara drastis diduga menjadi faktor utama penyebab kematian ikan secara mendadak.

Peristiwa ini terjadi di aliran Sungai Kampar, tepatnya di Desa Rantau Berangin dan Desa Pulau Terap, Kecamatan Kuok. Akibatnya, warga yang menggantungkan hidup dari usaha budidaya ikan mengalami kerugian besar.

Salah seorang pemilik keramba, Ansyor, mengungkapkan bahwa pelepasan pintu waduk PLTA berlangsung sejak Kamis hingga Senin (3/3/2025). Akibatnya, air di sekitar keramba menjadi keruh dan berubah warna, menyebabkan ikan-ikan mengalami stres hingga akhirnya mati.

“Kami sangat terkejut dan sedih melihat ikan-ikan kami mati secara massal,” ujar Ansyor, Senin (3/3/2025).

Ia berharap pihak yang bertanggung jawab segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan ini. Menurutnya, pelepasan air waduk secara tiba-tiba ini menyebabkan kerugian besar bagi pemilik keramba, dengan estimasi kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Kejadian ini berlangsung dari pukul 23.00 malam hingga 07.00 pagi, mengakibatkan sekitar 2,5 ton ikan mati,” ungkapnya.

Ansyor juga menambahkan bahwa kejadian serupa sering terjadi setiap tahun, namun hingga kini belum ada solusi konkret yang diberikan kepada masyarakat.

“Setiap tahun kami mengalami kerugian besar, tapi belum ada jalan keluar yang diberikan kepada kami,” keluhnya.

Warga sekitar berharap pihak berwenang segera mencari solusi agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa depan. (*)

(YD)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Besok Laga Penentu Liga 1, PSPS Pekanbaru vs PSIM

16 Februari 2025 - 18:39 WIB

PSPS Menang Dramatis, Persiraja Gagal Promosi

12 Februari 2025 - 06:36 WIB

JPN Kejari Kampar Dampingi KPU Hingga Menangkan Sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi

6 Februari 2025 - 14:14 WIB

MK Tolak Gugatan Pilkada, Ahmad Yuzar – Misharti Dipastikan Pimpin Kabupaten Kampar

6 Februari 2025 - 08:01 WIB

Jaksa di Kampar Ungkap Para Tersangka Kasus Pilkada, 14 Orang Terdiri 6 Wanita, Ada Anggota KPPS dan Saksi Paslon

1 Februari 2025 - 15:01 WIB

Trending di Berita
error: Mohon Maaf