Konstan.co.id – Budidaya ikan merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemandirian yang dilaksanakan oleh Wargabinaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Bangkinang. Setelah sebelumnya menerima pelatihan budidaya ikan dan dengan bermodalkan ilmu yang telah diberikan oleh Instruktur pada Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, WBP Lapas Bangkinang telah sukses melaksanakan Budidaya Ikan Patin yang dibudidayakan pada Kolam Ikan Lapas Bangkinang, Rabu (02/02).
Hasil panen budidaya ikan patin ini menyentuh sampai dengan berat 3 (tiga) Ton, yang mana sebelumnya Lapas Bangkinang menerima bantuan bibit ikan patin dari Pemerintah Kabupaten Kampar sebanyak 2000 ekor.
Tak hanya dari bantuan Pemerintah setempat, Lapas Bangkinang juga menambahkan bibit ikan patin sebanyak 3000 ekor, hal ini guna memaksimalkan program pembinaan kemandirian yang dijalani oleh WBP Lapas Bangkinang.
Pelaksanaan panen ikan diawali oleh Kepala Lapas Kelas IIA Bangkinang, Sutarno yang didampingi oleh pejabat struktural dan staf.
Hasil panen ini nantinya dibeli oleh pihak ketiga dan margin dari penjualan menjadi pemasukan bagi WBP dan sumber Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Lapas Kelas IIA Bangkinang.
“Saya bangga atas pencapaian yang diraih oleh WBP dalam hal kemandirian budidaya perikanan air tawar, khususnya ikan patin. Berkat kerja keras dan upaya yang telah dilakukan WBP yang mengikuti pembinaan perikanan dengan antusias, hingga hasil dari kerja keras tersebut dapat dinikmati saat ini,” ujar Sutarno.
“Berbagai pembinaan kita berikan bagi WBP di Lapas Bangkinang, baik pembinaan kemandirian maupun keperibadian, salah satunya pembinaan kemandirian perikanan. WBP dilatih secara profesional dari menyiapkan kolam, pembibitan, perawatan hingga ikan-ikan siap dipanen,” lanjut Kalapas.
Dia juga menerangkan pelaksanaan pembinaan kemandirian perikanan tidak lepas dari kerja sama yang selama ini dibangun dengan berbagai pihak dalam mendukung terlaksananya pembinaan yang dijalankan Lapas Bangkinang.
“Untuk kegiatan perikanan, kita bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, jadi instruktur terlatih mereka datang ke sini untuk memberikan pelatihan langsung kepada WBP yang tergabung dalam program pembinaan perikanan,” bebernya.
Sutarno berharap juga berharap kedepannya WBP memiliki keahlian yang berguna saat mereka kembali ke masyarakat.
“Keterampilan perikanan ini sebagai bekal bagi WBP saat mereka kembali ke masyarakat nanti. Mereka bisa menjadi pengusaha, membuka tambak ikan nya sendiri, sehingga pembinaan yang kami lakukan benar-benar bermanfaat bagi mereka,” jelas Kalapas.**