Konstan.co.id – Ribuan warga Kabupaten Kampar, Riau antusias menyambut pembukaan pintu air bendungan Empang Uwai yang berlokasi di Kelurahan Pulau Kecamatan Bangkinang, Minggu (2/10/).
Pintu air sengaja dibuka untuk dikeringkan agar dilakukan perawatan.
Setelah air sudah mulai surut, warga yang menyaksikan bersiap untuk memanen ikan dengan membawa sejumlah peralatan seperti jaring dan alat tangkap lainnya.
Salah seorang warga sekitar, Zaimar mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sudah lama tidak dilakukan.
Kata dia, empang yang sudah lama ada ini dikeringkan untuk dilakukan perawatan oleh pihak pengelola dari pengairan dan irigasi sekaligus melakukan panen bersama dengan tujuan menjalin hubungan sillatutahmi antar sesama.
“Kegiatan ini sangat mendukung kepada masyarakat sekitar sini, biasanya empang ini sekali lima tahun empang ini dibuka dengan tujuan menjalin tali silaturrahmi antar masyarakat Bangkinang seberang pada umumnya. Harapan semoga kedepanya kegiatan ini terus kita bina mudah-mudahan lebih bagus dan lebih baik lagi,” ujar Zaimar.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pertani Pemakai Air, (P3A) Kampar, Ely mengatakan bahwa perawatan terhadap empang emang kerap dilakukan. Hal itu bertujuan untuk petani pemakai air.
“”Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperbaikan irigasi yang bertujuan untuk petani pemakai air. Lahan yang teraliri oleh bendungan ini kurang lebih 500 hektar ditambah lagi dengan perikanan yang ada di Sipungguk, jadi untuk irigasi sekitar 500 hektar yang dibagi Empat Desa yang terletak di Dua Kecamatan yakni Kecamatan Bangkinang, Kecamatan Salo. Dikarnakan kedangakalan tanggul, pada saat musim kemarau kekeringan dan pada saat musim hujan banjir, akibatnya bendungan tidak sanggup menampung banyak air,” tuturnya.
“Atas dasar itulah kami atas nama P3A Lingggang Jaya bersama P3A yang lain membuat surat permohonan dari Kabupaten, Provinsi hingga sampai kepada Presiden dengan tujuan untuk merehab bendungan supaya masyarakat terbantu dan tidak lagi terjadi kekeringan. Setelah permohonan tadi dikabulkan oleh presiden, barula turun 2 unit alat,” jelas Ely juga tergabung dalam Kelompok Wanita Tani.
Ely juga mengemukakan bahwa melakukan pengeringan terhadap bendungan mulanya dilakukan pada 1 September 2022 yang lalu, namun melihat situasi yang tidak memungkinkan maka diundur menjadi hari ini tanggal 1 Oktober 2022.
“Rencana untuk pengeringan Air dilakukan tanggal 01 September, tapi karna petani menanam takut kekeringan diundurlah tanggal 1 oktober. Oleh sebab itu akan dilakukan pengerukan yang ditargetkan hingga kedalaman 5 meter dengan harapan kedepanya tidak ada lagi keluhan dari masyarakat terkait dengan kekurangan air,” tukasnya.