Konstan.co.id – Modus operandi dugaan mafia pupuk bersubsudi di Kabupaten Kampar satu persatu mulai terkuak. Hal itu terungkap setelah pihak Kejaksaan Negeri Kampar mengumpulkan sejumlah data yang diperoleh dari pihak terkait.
Selah satu data juga diperoleh dari informasi masyarakat petani yang namanya tercantum di RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani) disetiap desa.
Alhasil, dari operasi yang didalami, pihak Kejaksaan mulai menemukan titik terang.
“Saat tim menemui para petani, kita menemukan sejumlah data dan fakta. Ternyata banyak kita temui penyaluran pupuk subsidi ke petani fiktif,” ujar Kajari Kampar, Arif Budiman melalui, Kasi Intel Silfanus Rotua Simanullang, Kamis (19/5).
Kepada tim Penyelidik, petani mengaku mereka tidak pernah mendapat atau membeli Pupuk subsidi baik tahun 2020 maupun 2021.
Pengakuan tersebut diungkapkan langsung oleh petani yang berada di Desa Silam dan Bukit Melintang Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar.
“Dari pengakuan Petani yang ditemui di Desa Silam dan Desa Bukit Melintang Kecamatan Kuok, mereka tidak pernah mendapat atau membeli Pupuk subsidi baik tahun 2020 maupun 2021,” bebenya.
Silfanus menuturkan bahwa pihaknya hingga kini telah menemui sekitar 50 orang petani.
Dari sejumlah keterangan para petani, mereka merasa heran lantaran tidak pernah memperoleh pupuk subsidi sementara nama serta data mereka dipalsukan seolah – olah membeli Pupuk tersebut. Artinya, sejumlah data diduga telah dipalsukan.
“Yang anehnya lagi ada dari beberapa petani yang sudah meninggal sebelum tahun 2021, namun di dokumen yang sudah dikantongi tertera mereka membeli pupuk subsidi, bahkan ada yang sampai satu setengah ton,” ucapnya.
Kata Silfanus, ada juga warga yang tidak memiliki lahan atau kebun namun didalam dokumen pembelian nama mereka juga tertera dan dibuat sedemikian rupa seolah – olah membeli Pupuk subsidi bahkan ada yang dalam jumlah yang tidak sedikit.
Sementara itu, salah seorang warga, Geng Hartarto mengaku kaget setelah namanya masuk didalm dokumen.
Didalam dokumen itu ia tertera melakukan pembelian dalam jumlah yang lumayan besar. Padahal ia tidak mengetahui perihal itu sama sekali.
“Saya pun heran kok nama saya ada didalam. padahal saya pada tahun 2020 maupun 2021 tak pernah membeli Pupuk subsidi jenis apapun,” bebernya.***(yd)