Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Pastikan Dalami Perkara KUR BNI Cabang Bangkinang Kalapas Bangkinang Alexander Komitmen Dukung Program Ketahanan Pangan Tak Hadir Diperiksa, Kejaksaan Bakal Layangkan Panggilan Kedua PTPN Soal Perkara Tanah di Desa Indra Sakti Kampar Kapolda Herry Heryawan: Polisi Harus Berani Dikritik Kejaksaan Tunggu Hasil Audit BPKP Soal Kasus KUR BNI Bangkinang, Akan Ada Tersangka? Usai Temukan Barang Terlarang di kamar Napi, Kini Modus Penyelundupan Diduga Sabu Pakai Bola Tenis di Lapas Bangkinang Ketua DPRD Kampar Hadiri Safari Ramadhan

Bisnis

Modus Mafia Pupuk Bersubsidi di Kampar Riau Mulai Terungkap, Diduga Ada Pemalsuan Data

badge-check


					Ilustrasi Stok pupuk bersubsidi. (Istimewa) Perbesar

Ilustrasi Stok pupuk bersubsidi. (Istimewa)

Konstan.co.id – Modus operandi dugaan mafia pupuk bersubsudi di Kabupaten Kampar satu persatu mulai terkuak. Hal itu terungkap setelah pihak Kejaksaan Negeri Kampar mengumpulkan sejumlah data yang diperoleh dari pihak terkait.

Selah satu data juga diperoleh dari informasi masyarakat petani yang namanya tercantum di RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani) disetiap desa.

Alhasil, dari operasi yang didalami, pihak Kejaksaan mulai menemukan titik terang.

“Saat tim menemui para petani, kita menemukan sejumlah data dan fakta. Ternyata banyak kita temui penyaluran pupuk subsidi ke petani fiktif,” ujar Kajari Kampar, Arif Budiman melalui, Kasi Intel Silfanus Rotua Simanullang, Kamis (19/5).

Kepada tim Penyelidik, petani mengaku mereka tidak pernah mendapat atau membeli Pupuk subsidi baik tahun 2020 maupun 2021.

Pengakuan tersebut diungkapkan langsung oleh petani yang berada di Desa Silam dan Bukit Melintang Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar.

“Dari pengakuan Petani yang ditemui di Desa Silam dan Desa Bukit Melintang Kecamatan Kuok, mereka tidak pernah mendapat atau membeli Pupuk subsidi baik tahun 2020 maupun 2021,” bebenya.

Silfanus menuturkan bahwa pihaknya hingga kini telah menemui sekitar 50 orang petani.

Dari sejumlah keterangan para petani, mereka merasa heran lantaran tidak pernah memperoleh pupuk subsidi sementara nama serta data mereka dipalsukan seolah – olah membeli Pupuk tersebut. Artinya, sejumlah data diduga telah dipalsukan.

“Yang anehnya lagi ada dari beberapa petani yang sudah meninggal sebelum tahun 2021, namun di dokumen yang sudah dikantongi tertera mereka membeli pupuk subsidi, bahkan ada yang sampai satu setengah ton,” ucapnya.

Kata Silfanus, ada juga warga yang tidak memiliki lahan atau kebun namun didalam dokumen pembelian nama mereka juga tertera dan dibuat sedemikian rupa seolah – olah membeli Pupuk subsidi bahkan ada yang dalam jumlah yang tidak sedikit.

Sementara itu, salah seorang warga, Geng Hartarto mengaku kaget setelah namanya masuk didalm dokumen.

Didalam dokumen itu ia tertera melakukan pembelian dalam jumlah yang lumayan besar. Padahal ia tidak mengetahui perihal itu sama sekali.

“Saya pun heran kok nama saya ada didalam. padahal saya pada tahun 2020 maupun 2021 tak pernah membeli Pupuk subsidi jenis apapun,” bebernya.***(yd)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Kalapas Bangkinang Alexander Komitmen Dukung Program Ketahanan Pangan

23 Maret 2025 - 13:01 WIB

Tak Hadir Diperiksa, Kejaksaan Bakal Layangkan Panggilan Kedua PTPN Soal Perkara Tanah di Desa Indra Sakti Kampar

21 Maret 2025 - 13:04 WIB

Kapolda Herry Heryawan: Polisi Harus Berani Dikritik

20 Maret 2025 - 11:25 WIB

Kejaksaan Tunggu Hasil Audit BPKP Soal Kasus KUR BNI Bangkinang, Akan Ada Tersangka?

19 Maret 2025 - 07:13 WIB

Usai Temukan Barang Terlarang di kamar Napi, Kini Modus Penyelundupan Diduga Sabu Pakai Bola Tenis di Lapas Bangkinang

10 Maret 2025 - 14:17 WIB

Trending di Berita