Konstan.co.id – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 jadi momentum penegas peran media massa untuk mengawal demokrasi di Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, demi keutuhan bangsa.
“Peran media selaras dengan peringatan Hari Pers Nasional, yaitu mengawal transisi demokrasi, kepemimpinan dan keutuhan bangsa,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, dalam keterangannya, Senin (12/2/2024).
Usman mengatakan, media atau pers memiliki peran jangka pendek, yakni mengawal Pemilu 2024 supaya berlangsung secara damai, jujur, adil.
Pemilu damai, jujur, adil, dan berintegritas diharapkan akan bisa menjaga keutuhan bangsa Indonesia sehingga tidak terpecah-pecah.
“Itulah peran media dalam jangka pendek. Saya kira pas sekali dengan momentum HPN, pers mengawal transisi kepemimpinan dan keutuhan bangsa. Menjadi pilar keempat demokrasi dalam men-demokratisasi-kan masyarakat lewat Pemilu, menjaga, dan merawat keutuhan bangsa,” tuturnya.
Menurut Usman, pers memiliki peran nyata dalam menjaga kualitas demokrasi dan memastikan Pemilu berlangsung damai dan aman.
“Dengan menjadi clearing house atau rumah penjernih dari berita hoaks yang marak dalam rangkaian Pemilu,” tandasnya.
Dia berharap pers menguatkan perannya dengan menjalankan prinsip berita berimbang atau cover both side dengan menampilkan ketiga pasangan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) secara baik.
Sekain itu, kata dia, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi juga telah mengimbau pengelola media untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih dalam Pemilu Serentak 2024.
“Peran media yang paling penting adalah mengajak masyarakat mencoblos pada 14 Februari 2024 sesuai pilihan masing-masing pada Pemilu tahun ini yang tinggal menghitung hari,” kata dia.
Usman Kansong berpendapat, jika partisipasi politik masyarakat makin tinggi, maka legitimasi Pemilu semakin kuat.
“Ini pekerjaan besar, kenapa? Karena di Pemilu 2019 lalu, tingkat partisipasi politik kita sudah tinggi. Orang yang mencoblos datang ke TPS itu 82 persen. Kita harapkan, dalam Pemilu kali ini, paling tidak seperti itu. Kalau bisa pertahankan, syukur persentasenya bisa naik,” tandas Dirjen IKP Kominfo.
(Infopublik)