Konstan.co.id – Setelah hampir dua tahun lebih tidak bisa bertemu akibat tidak adanya layanan kunjungan tatap muka yang di akibatkan Covid-19, isak tangis warga binaan di Lapas Kelas IIA Bangkinang pecah saat bertemu keluarga.
Lapas Bangkinang membuka layanan kunjungan tatap muka secara terbatas setelah mendapatkan surat edaran dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan pada beberapa hari yang lalu.
Memasuki hari kedua ini, volume kunjungan secara tatap muka pada Lapas Bangkinang mencapai 108 orang pengunjung.
Raut wajah kegembiraan serta isak tangis kesedihan dan haru turut menelimuti kunjungan secara tatap muka, yang mana sudah hampir 2 tahun lebih kerinduan ingin bertemu kerabat yang tengah menjalani pembinaan di Lapas Bangkinang terbendung akibat adanya pandemi Covid-19.
Salah satu pengunjung, Hasmah dari desa Pulau Payung merasakan kebahagian yang mendalam saat berjumpa dengan anaknya yang merupakan warga binaan Lapas Bangkinang.
Ia mengaku sangat senang dapat bertemu langsung.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada petugas Lapas Bangkinang karna telah memberikan kesempatan untuk dapat mengunjungi anak kami, sudah sekian lama kami tidak bisa bertemu. Harapan saya kedepannya semoga layanan di Lapas Bangkinang semakin lebih baik lagi,” ujarnya seraya mengusap air mata.
Sementara itu, Wargabinaan Lapas Bangkinang, Zilfendri turut mengungkapkan rasa bahagianya pasca bertemu dengan keluarga yang merupakan anak dan istrinya.
Ia merasa bersyukur telah bertemu langsung dengan keluarganya dan dapat melihat anaknya.
“Alhamdulillah, ucapan syukur yang dapat kami sampaikan pak, akhirnya kunjungan layanan secara tatap muka dibuka kembali, untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada Lapas Bangkinang yang telah memfasilitasi kunjungan ini,” ucapnya.
Menurut dia, dengan adanya kunjungan tatap muka ini dapat menjadi motivasi serta penyemangat untuk ke arah yang jauh lebih baik lagi.
“Hari ini saya dikunjungi anak dan istri, dengan adanya kunjungan ini tentunya dapat menjadi penyemangat bagi saya selama menjalani pembinaan di Lapas Bangkinang, semoga saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Disisi lain, Zuilfendri juga mengemukakan bahwa dirinya sangat berharap agar layanan kunjungan tatap muka ini dapat diberikan waktu yang cukup lama.
Kata dia, dengan diberikan durasi yang cukup lama dirinya dapat menghabiskan waktu untuk bercengkrama serta makan bersama dengan keluarga.
“Harapan kami jika memang memungkinkan dapat ditambahkan durasi waktunya agar saya dapat makan bersama dengan keluarga,” tukasnya.**