Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Pastikan Dalami Perkara KUR BNI Cabang Bangkinang Breaking News, Mantan Kades Indra Sakti Kampar Ditetapkan Tersangka Dalam Kasus Tanah Kejaksaan Bakal Periksa Perusahaan Galian C di Desa Simpang Petai Kampar, Milik PT RMB? Turun ke Desa Indra Sakti, Inspektorat Kampar Segera Siapkan Laporan Soal Perhitungan Dari Tenaga Teknis Breaking News, 11 Tahanan Polres Kampar Dikabarkan Kabur Tanggapi Laporan, Kejaksaan Turun ke Desa Kijang Jaya Kampar Kejaksaan Terima Laporan Galian C Diduga Ilegal di Kampar, Sejumlah Saksi Bakal Dimintai Keterangan

Bisnis

Demi Dapatkan BPJS, Pasien Meninggal saat Urus KTP di Kantor Disdukcapil

badge-check


					Tangkapan layar video viral Perbesar

Tangkapan layar video viral

Konstan.co.id – Seorang pria bernama Amiludin meregang nyawa hingga meninggal dunia di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pada Selasa (15/3/2022).

Pria berusia 54 tahun itu terpaksa mendatangi kantor Disdukcapil lantaran harus mengurus KTP demi bisa mendapatkan BPJS Kesehatan, padahal dia tengah menjalani perawatan intensif karena sakit yang dideritanya.

Kepala Disdukcapil Bulukumba, Andi Mulyati Nur membenarkan hal itu.

Ia mengatakan bahwa Amiludin mengembuskan nafas terakhir di kantor Disdukcapil usai melakukan perekaman data E-KTP.

“Dia meninggal setelah melakukan perekaman data KTP, selesai foto, pengambilan biometrik, lalu tanda tangan, pas mau turun sudah tidak berdaya lagi,” kata Mulyati.

Salah seorang anggota keluarga Amiludin, Sri Suryani Ningsi menjelaskan bahwa kakak iparnya itu sebelumnya menderita sakit pada ususnya dan harus menjalani perawatan di RSUD Andi Sultan Daeng Raja Bulukumba.

Sayangnya Amiludin tak memiliki KTP hingga BPJS Kesehatan lantaran ia baru saja pulang dari Malaysia setelah bekerja sebagai TKI.

Lantaran harus segera menjalani operasi karena sakit yang dideritanya, Amiludin pun memaksakan diri untuk pulang dan mendatangi Disdukcapil Bulukumba untuk mengurus KTP dan selanjutnya ke kantor BPJS Kesehatan. Ia membutuhkan kartu BPJS Kesehatan tersebut karena biaya operasi yang cukup tinggi.

“Dari pihak rumah sakit diberi waktu oleh dokter untuk urus dulu BPJS sebagai syarat operasi. Kemudian langsung saya bawa ke sini (Disdukcapil) untuk perekaman E-KTP, namun belum keluar dari sini, beliau sudah tidak ada,” kata Sri Suryani Ningsi dilansir Liputan6.com.**

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Breaking News, Mantan Kades Indra Sakti Kampar Ditetapkan Tersangka Dalam Kasus Tanah

23 Mei 2025 - 14:27 WIB

Kejaksaan Bakal Periksa Perusahaan Galian C di Desa Simpang Petai Kampar, Milik PT RMB?

21 Mei 2025 - 22:06 WIB

Turun ke Desa Indra Sakti, Inspektorat Kampar Segera Siapkan Laporan Soal Perhitungan Dari Tenaga Teknis

14 Mei 2025 - 19:03 WIB

Breaking News, 11 Tahanan Polres Kampar Dikabarkan Kabur

14 Mei 2025 - 10:41 WIB

Tanggapi Laporan, Kejaksaan Turun ke Desa Kijang Jaya Kampar

9 Mei 2025 - 20:01 WIB

Trending di Berita
error: Mohon Maaf