Konstan.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan sedikitnya ada dua orang meninggal dalam peristiwa di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) yang terjadi pada Jumat (25/2/2022) pagi.
“Data sementara sudah ada dua orang meninggal dunia, 20 orang luka-luka, itu data sementara,” kata Suharyanto dalam konferensi pers.
Ia mengatakan saat ini pihaknya masih berupaya melakukan pendataan hingga mendapatkan data valid terkait dampak korban jiwa atau materi pasca kejadian gempa.
Dalam peristiwa tersebut, kata Suharyanto, sejumlah bangunan dilaporkan juga ikut erdampak.
“Saat ini yang baru di data, SDN 19 Kinali rusak berat, Bank Nagari rusak sedang, Balairung rusak sedang dan aula kantor Bupati Pasbar rusak sedang,” katanya.
Terasa Hingga Malaysia dan Singapura
Gempa bumi berkekuatan atau magnitudo 6,2 mengguncang Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB.
Gempa ini ternyata terasa hingga negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia.
“Gempa Pasaman M6,2 ini dirasakan hingga jauh karena memang groundmotionnya cukup kuat dan direspon oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia,” kata Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada BMKG Daryono melalui akun Twitter pribadinya @DaryonoBMKG, Jumat (25/2/2022).
Berdasarkan laporan dari situs resmi BMKG, sejumlah daerah yang turut merasakan guncangan gempa yakni, Pasaman dengan skala MMI V; Agam dengan skala MMI IV; Bukittinggi dengan skala MMI IV; Padang Panjang dengan skala MMI IV.
Kemudian, Padang dengan skala MMI III; Payakumbuh dengan skala MMI III; Aek Godang dengan skala MMI III; Gunung Sitoli dengan skala MMI III; Pesisir Selatan dengan skala MMI II; Rantau Parapat dengan skala MMI II; Nias Selatan dengan skala MMI II.
Selanjutnya, Bangkinang dengan skala MMI II; Malaysia dan Singapura dengan skala MMI II.
Akibat gempa tersebut, dilaporkan terjadi kerusakan sejumlah bangunan di wilayah Pasaman Barat dan sekitarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, sudah terjadi tujuh kali gempa susulan hingga pukul 09.35 WIB.
“Hingga pukul 09.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 7 (tujuh) kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,9,” kata Daryono.**
Halonusa.com